Di kelas XII ini saya mulai terjadi banyak komplikasi dalam hal belajar. Pada awal masuk saya sudah membulatkan tekad akan menghilangkan kebiasaan-kebiasaan burukku dan berniat menjadi pribadi lebih baik. Tetapi niat itu begitu sulit terlaksana, saya tetap saja malas. Didalam kelas duduk saja saya selalu di pojok paling belakang. Jarang mempedulikan guru apalagi saat pelajaran normatif dan adaptif. Tetapi saya lebih bersungguh-sungguh saat pelajaran produktif sebab menurutku ini lebih penting karena dapat meningkatkan skill yang tidak dimiliki jurusan lain atau sekolah SMA. Dan itu berbuah manis saya cukup handal di bidang animasi dan cukup diandalkan banyak teman-teman untuk mebantu tugas mereka. Kembali ke pelajaran non produktif, saat pelajaran saya lebih sering menggambar dan tidak memperhatikan dan lebih memilih tidur daripada menjawab pertanyaan-pertanyaan bapak ibu guru. Namun jangan anggap saya begitu parah seperti itu, sesekali saya juga memperhatikan dan mencatat apa yang diterangkan guru. Dan saya kelupaan satu kebiasaan burukku yang paling famous di kelas yaitu kalau masuk kelas selalu saja telat setiap hari haha. Jangan diketawain donk maklum saya kan super sibuk jadi tidurnya malam banget bahkan sampai pagi. Itu sibuk Internetan dan nonton televisi haha. Parahnya wali kelas saya men cap saya sebagai murid paling teladan eh salah yang bener murid paling telatan, parah ya? Ya gak salah juga seh, bukti juga ada yaitu buku catatan pelanggaran di ruang guru sampai penuh namaku. Bahkan guru piket (guru piket: guru yang mencatat pelanggaran-pelanggaran siswa seperti telat, tidak mengikuti pelajaran, dll) udah malas nyatat pelanggaranku, poin gaktau udah ngumpul berapa tuh.
|
(Nih keliatan nakal gak? Wajahku emang wajah baik kok)
|
|
|
Walau banyak sahabat dan teman yang menasehati itu hanya kuanggap bualan belaka. Sampai aku kenal dengan sesosok cewek hebat yang begitu berbeda jauh dariku. Gak perlu kusebutin namanya ya, aku gak hobby curhat masalah asmara ke masyarakat luas. Dia begitu rajin, ulet, pintar, pemberani, alim pula pokoknya dia hebat deh. Dia banyak teman, pandai bernasehat dan menjadi inspirasi teman – temannya. Aku mulai semakin dekat sama dia karena ketertarikanku terhadap kehebatannya. Pikirku mungkin dia bisa membantu memperbaiki sifat burukku. Namun beginilah aku tetap saja malas malas dan malas. Walau niat tekad sudah bulat dan juga didukung orang yang hebat tetapi tetap aku belum bisa mengalahkan diriku. Aku mulai putus asa dengan niatku. Dan berakhir sama seperti sebelumnya, aku gagal. Orang hebatpun tak bisa merubahku. Dan dia menyerah menasehatiku dan hilang entah kemana.
Lalu mulai pertengahan semester genap, aku berkumpul dengan teman-temanku. Kita mencoba merefresh otak agar tidak tegang akan menghadapi UN (Ujian Nasional) dengan ngopi.
Dan dilanjut sampai malam hingga terjadi banyak perdebatan masalah perkuliahan. Aku kan gak begitu niat ingin kuliah jadi aku cuek aja dan gak peduli sama yang diperbincangkan. Lalu mereka berdebat hebat dan meminta pendapatku aku pun tak bisa menjawab karena ku terlalu acuh. Tiba-tiba salah seorang temanku mengatakan aku begitu diam dan tidak peduli, “kamu gak asyik” katanya. Lalu dengan sombongnya dia mencemoohku dengan kata yang saya tidak tahu. Aku pun hanya tertawa dan tak paham dengan omongannya. Dan perdebatan semakin malam semakin ngelantur hingga menyangkut agama. Walau kita sekumpulan beragama Islam semua, namun prinsip ada perbedaan dan itu diperdebatkan hingga mati-mati an. Setelah cukup lama berdebat akhirnya mulut mereka pun capek dengan sendirinya. Kita pun menyudahi kumpul-kumpul kita. Setelah sampai rumah saya tak langsung tidur, kunyalakan PC dan mulai browsing. Aku cari apa sih arti kata yang diolokkan padaku tadi? Setelah ku search di google ternyata kata itu berartikan bodoh, minder, dan stres bahasa kasarnya. Aku begitu emosi tingkat dewa saat itu. Aku paling tidak terima kalau di perolok masalah kecerdasan otak. “Sebarapun kecerdasanmu gak bakal aku kalah kalau aku bersungguh-sungguh” itulah prinsipku sejak masih kecil. Aku ingin sekali menghajar temanku yang satu ini.
Hi. I’m Designer of Blog Magic. I’m CEO/Founder of ThemeXpose. I’m Creative Art Director, Web Designer, UI/UX Designer, Interaction Designer, Industrial Designer, Web Developer, Business Enthusiast, StartUp Enthusiast, Speaker, Writer and Photographer. Inspired to make things looks better.
0 komentar:
Posting Komentar